Penyebab Kenapa Harga Properti Bisa Inflasi Naik Turun

Penyebab Kenapa Harga Properti Bisa Inflasi Naik Turun

Arunapasman.com - Harga properti pada umumnya juga bisa mengalami fluktuasi atau naik turunnya nilai dari properti tersebut karena beberapa faktor dan penyebab, kondisi ekonomi makro dan demografi hingga lokasi juga sangat berpengaruh cukup besar.

Tidak hanya di tanah air, hal ini juga terjadi pada banyak negara dimana investasi properti sudah sewajarnya mengalami fluktuasi, bisa naik dengan signifikan dan jatuh cukup tajam apalagi jika pada lokasi, wilayah atau negara tersebut terjadi hal yang berimbas ke pertumbuhan ekonomi.

Terjadinya inflasi naik turun nilai harga properti juga harus ada dan properti tidak boleh selalu naik, karena itulah maksud dan tujuan dari investasi, kita harus bisa pintar-pintar melihat momentum dari inflasi ini.

Faktor Naik Turun Nilai Properti

Secara umum ada beberapa faktor yang menyebabkan fluktuasi pada nilai properti dan kondisi-kondisi seperti ini akan memberikan pengaruh naik turun sesuai imbas yang ditimbulkan.

Kondisi Ekonomi Makro di Suatu Wilayah

Penyebab pertama terjadinya inflasi nilai properti yaitu karena pertumbuhan ekonomi secara nasional yang memberikan efek ke hampir semua kegiatan di berbagai sektor industri terutama pada harga konstruksi.

Tanda dari keadaan ekonomi berkembang atau mengalami penurunan pada suatu wilayah bisa karena ada banyak penanaman modal atau tidak serta bagaimana penyerapan tenaga kerja kemudian berbagai aktivitas pendukung lainnya karena semua hal ini berhubungan dengan bagaimana minat dari orang-orang untuk berinvestasi dan melirik properti di wilayah tersebut.
Lokasi Properti

Berikutnya yang sangat dominan membuat nilai naik turun dalam investasi properti yaitu faktor lokasi, jika lokasi beradai di titik startegis dengan aksesibilitas dan sarana mencukupi pasti dengan mudah akan meningkatkan nilai harga tanah dan bangunan.

Tapi pada faktor lokasi ini punya kelemahan besar, misalnya jika ada permintaan yang besar sementara areanya terbatas maka nilai propertinya menjadi sangat mahal dan hanya menjadi sekali putaran investasi saja, lebih sering cuma jadi tempat tinggal biasa dan kalaupun jadi nilai investasi maka target konsumennya semakin susah karena hanya menengah ke atas saja.

Bagaimana Perencanaan Kota Kedepannya

Lokasi yang tidak begitu bagus, munkin karena trafiknya rendah belum tentu nilai investasinya jelek. Cari tau jiga tentang mengenai prospek dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah kedepannya.

Apabila ada perencanaan kota pada wilayah tersebut misalnya untuk kawasan niaga atau komersial bisa dipastikan nilai properti akan bergerak naik seiring dengan perkembangan wilayah namun jika ternyata tidak ada, cek dulu apakah perkembangan tempat tinggal sementara seperti kontrakan atau kost bisa berkembang atau tidak.

Tingkat Suku Bunga Perbankan

Penyebab berikutnya bisa karena tingkat suku bunga, jika suku bunga perbankan tinggi maka akan menyebabkan turunnya minat investasi properti dan orang-orang di daerah tersebut akan lebih memilih untuk menabung atau mendepositokan uangnya di bank.

Begitu juga sebaliknya jika suku bunga turun atau rendah maka berinvestasi pada properti akan lebih menjanjikan dan pilihan untuk membeli properti lebih besar.
Terjadinya Pandemi atau Bencana

Inflasi dari nilai properti juga sangat dipengaruhi karena terjadinya pandemi atau bencana di wilayah tersebut, tentu kedua variabel ini di luar perkiraan dan tidak bisa prediksi siapapun imbasnya kondisi proyeksi ekonomi langsung seketika berbalik.

Mulai dari area perumahan yang kehilangan konsumen sebab sasaran awalnya kehilangan mata pencaharian jadi tidak layak mengakses KPR danb atal beli rumah.

Untuk pengembang pun yang sudah terlanjur membangung properti akan mengalami kerugian besar, karena dana tidak berputar dan tidak bisa memasarkan propertinya karena setiap orang yang akan membelinya pasti tau kabar dari wilayah tersebut.

Pertambahan Penduduk

Jumlah penduduk yang selalu naik setiap saat tetapi perkembangan properti di daerah tersebut lambat maka akan menjadi penyebab kenaikan harga properti dari tahun ke tahun terlebih apalagi kalau posisi propertinya sangat strategis.

Efek Pembangunan Infrastuktur Dan Inflasi

Inflasi pasti akan terjadi di tiap tahunnya dan pasti mempengaruhi banyak sektor salah satunya adalah suku bunga karenanya akan berimbas ke bidang properti sesuai yang sudah dijelaskan diatas.

Begitu juga tentang pembangunan infrastruktur yang sangat pesat pada jalur tertentu yang akan menaikkan harga properti, seperti perumahan yang dulunya biasa saja kemudian dibangun pintu tol maka harganya bisa lebih dari 100% tiap tahunnya.

Naiknya Harga Bahan Bangunan

Faktor sekunder tapi akan sangat berpengaruh dalam waktu ke waktu, yaitu harga bahan bangunan yang selalu mengalami kenaikan sehingga menyebabkan nilai dari bangunan properti akan juga mengikuti kenaikan.

Tapi faktor ini tidak bisa mengalahkan pengaruh lokasi atau pun jika terjadi pandemi atau bencana, mungkin kalau dalam kondisi yang stabil dengan wilayah yang tidak terpengaruh bencana serta lokasi yang naik pelan, kenaikan harga properti akan terjadi tapi bukan yang signifikan melainkan landai membukit.

Memang pada dasarnya ketika kita memutuskan untuk main di bisnis investasi properti, kesemua faktor penyebab naik turunnya nilai harga properti harus bisa pertimbangkan dan perhitungkan secara jangka panjang, inflasi akan selalu ada dan momentum tersebut akan menjadi waktu yang tepat mendapatkan keuntungan.