Pengertian Tentang Internet Of Things dan Apa Saja Contohnya

Kini Internet of Things ( IoT ) sudah menjadi sebuah topik pembahasan yang menarik karena cepatnya perkembangan era revolusi industri 4.0 dengan konsepnya yang berpengaruh ke potensi gaya hidup dan dunia kerja lebih efektif dimana berbasiskan teknologi jaringan internet yang luar biasa cepat.

Dari kecepatan melesatnya perkembangat jaringan Internet, tentu Internet of Things ini akan memiliki dampak signifikan yang akan ditimbulkan dan sangat kompleks, jika nanti sudah di implementasikan sempurna, maka kehidupan yang kita jalani sekarang akan sangat berbeda dibandingkan dengan nanti ketika semua teknologi berbasis IOT.

Kali ini Arunapasman akan mengulas dulu tentang dasar-dasar Internet Of Things dan bagaimana unsurnya serta apa saja efeknya yang akan terjadi.

Pengertian Tentang Internet Of Things dan Apa Saja Contohnya

Apa itu Internet Of Things ?

Internet Of Things adalah sebuah konsep atau program yang menjadikan sebuah objek dapat dan mampu mentransmisikan pengiriman data melalui jaringan tanpa menggunakan perangkat komputer dan manusia, ini lebih seperti kecerdasan buatan tingkat tinggi yang ditamankan ke suatu obyek sehingga bisa bekerja sendiri dengan maksimal dan tanpa adanya batasan waktu.

Internet of things atau ( IoT ) sudah memiliki banyak langkah perkembangan mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, internet, kemudian microelectromechanical (MEMS), dan juga pada QR (Quick Responses) Code disisi lain IoT sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode komunikasi khusus.

Kemampuan Internet Of Things ini tidak terbatas dari teknologi berbasis sensor atau teknologi nirkabel saja melainkan lebih jauh dari itu yang kini mulai menerapkan sistem IoT misalnya sensor cahaya hingga sensor suara dan yang bisa kita jumpai yaitu Google Ai sebagai contoh Internet Of Things yang nyata aktif tanpa batasan waktu.

Pada negara maju pun seperti Jerman sekarang sudah mulai menerapkan Internet Of Things pada sebuah konsep Smart City dimana semua bentuk aktivitas penduduk pada suatu kota akan termonitoring dan terdata oleh sistem dengan jaringan basis data berskala besar tanpa pengecualian.

Sejarah dan Perkembangan Internet Of Things

Konsep dari Internet Of Things (IoT) sebagai sebuah teknologi canggih yang mampu melakukan transfer data lewat jaringan dengan interaksi yang mudah tanpa dibantu komputer dan manusia maka pengembanganyna tidak main main, bahkan nantinya kehidupan manusia sehari-hari akan lebih mudah dan di optimalkan by sebuah system.

Sejarah Internet Of Things bermula kisaran tahun 1989 sebagai sebuah akses internet dengan proses mandiri dan masuk ke tahu 1990 dibuatnya suatu perangkat canggih oleh seorang peneliti bernama John Romkey berupa pemanggang roti yang dinyalakan atau dimatikan dengan koneksi internet, kemudian berkembang lebih cepat.

Masuk ke tahun 1994 seorang peneliti bernama Steve Mann menciptakan WearCam dan pada tahun 1997 Paul Saffo menjelaskan penemuannya tentang teknologi sensor dan masa depan kemudian Kevin Ashton sebagai Direktur Auto IDCentre dari MIT pada tahun 1999 membuat dan membahas konsep Internet of Things ini.

Pada tahun 1999 juga ditemukan mesin berbasis Radio Frequency Identification (RFID) dan bisa digunakan secara global, mulai dari sinilah konsep IoT menjadi tujuan pakar teknologi untuk mengembangkan produk dan teknologinya masing masing.

Bran LG pada tahun 2000 mengumumkan rencananya ke publik untuk membuat dan merilis teknologi Internet of Things berupa lemari pintar yang mampu menentukan dan memberikan notifikasi tentang stok makanan yang harus di isi ulang.

Pada tahun 2003 Radio Frequency Identification (RFID) juga mulai di terapkan pada pengembangan teknologi di Amerika yaitu pada Program Savi.

Kemudian masih di tahun 2003 Walmart sebagai perusahaan retail raksasa mulai menggunakan teknologi RFID pada semua cabang toko di seluruh dunia.

Di tahun 2005 konsep Internet of Things mulai naik daun kembali setelah meredup sebelumnya ketika media seperti The Guardian dan Boston Globe mengutip banyak artikel ilmiah dan proses pengembangan IoT dan kemudian di tahun 2008 berbagai macam perusahaan setuju meluncurkan IPSO guna memasarkan penggunaan IP pada jaringan "Smart Object" untuk mengaktifkan IoT.

Unsur Internet of Things ( IoT )

Ada 5 untur pembentuk Internet of Things sebagai sebuah kecerdasan buatan yang kompleks sehingga sebuah obyek bisa dikategorikan memenuhi kriteria untuk konsep ini.

1. Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence

Unsur pertama adalah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang merupakan sebuah sistem mandiri pada setiap teknologi atau mesin untuk menjadi bisa berpikir atau menjadi "smart" dan AI ini berfungsi untuk mengumpulkan berbagai data tentang jaringan dan pengembangan algoritma untuk tingkatan kecerdasan buatan selanjutnya.

Mengingat cara kerja sebuah mesin beberapa dekade kebelakang dimana mesin hanya bisa bekerja dari perintah manual operator manusia secara langsung, tapi sekarang dengan disematkannya teknologi AI maka berbagai mesin bisa melakukan aktivitas sendiri tanpa menunggu instruksi dari pengguna atau operator, contohnya Teknologi AI dengan algoritma kompleks yang diterapkan pada robot pembuat mobil ataupun sekarang mobil yang bisa menyetir sendiri.

2. Unsur Konektivitas

Unsur berikutnya yaitu Konektivitas atau koneksi antar jaringan sehingga pada sebuah sistem yang dikategorikan IoT dengan perangkat kecil ataupun besar maka akan saling terhubung satu sama lain dalam jaringan sehingga memiliki kinerja yang lebih efektif.

Konektifitas jaringan ini bisa dalam skala besar ataupun skala kecil tergantung kebutuhannya, tapi nanti jika konsep IoT sudah implementasikan secara global maka semua konektifitas akan masuk menjadi sub-sub dari sebuah jaringan yang amat luas.

3. Perangkat IoT Berukuran Kecil

Dari bentuknya maka perangkat yang sudah sesuai dan mendekati dengan konsep IoT akan memiliki ukurang yang semakin kecil dibanding seri-seri sebelumnya jadi biaya produksinya akan semakin sedikit tapi memiliki efektifitas yang semakin tepat.

4. Unsur Sensor

Unsur yang pasti ada dari perangkat ber konsep IoT maka akan memiliki sensor yang canggih sebagai triger untuk sebuah proses mandiri, maka sensor tersebut menjadi sebuah inputan standar dari sebuah instrumen sehingga bisa aktif tanpa perintah manual dari manusia sekalipun.

5. Unsur Keterlibatan aktif

Mesin yang dibangun berdasarkan konsep IoT akan menerapkan metode paradigma aktif dalam berbagai konten, produk serta layanan yang tersedia, dan pada unsur ini perkembangannya lebih signifikan daripada unsur lainnya. Keterlibatan aktif yang dimaksud adalah pada kinerja mesinnya yang lebih dominan dari sebuah tujuan sistem.

Cara kerja Internet Of Things

Cara kerja Internet Of Things sebenarnya dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman tertentu dan pada tiap perintah argumen tersebut akan menghasilkan interaksi dari mesin yang sudah terhubung oleh sistem yang ada tanpa adanya perintah tambahan dari operator atau manusia.

Secara garis besar internet menjadi sarana penghubung antara interaksi mesin sehingga mesin mesin tersebut bekerja dengan sendirinya dan manusia atau operator hanya menjadi pengawas saja, maka nantinya akan terjadi efek berkurangnya pekerja dari tenaga manusia dan tergantikan oleh mesin.

Berikutnya tentang tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet Of Things ( IoT ) yaitu bagaimana menyusun jaringan komunikasi yang rapi dan tidak ada celah gangguan, karena basis kerjanya berdasarkan argumentasi dari algoritma bahasa pemrograman yang tersusun hingga menghasilkan fungsi kerja pada mesin.

Nah, pengembangan dari Internet of things ini membutuhkan sumber daya yang cukup mahal karena jaringan sistem yang dibutuhkan sangat kompleks jadi biayanya masih terlampau mahal untuk era 21 maka hanya negara besar dan kota "kaya" saja yang mampu membangun sistem ini.

Contoh Penerapan Internet Of Things

Mungkin kita bisa melihat beberapa contoh dari penerapan IoT yang sudah ada dalam kehidupan sehari – hari dan sudah pasti akan berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade kedepan.

1. Internet Of Things pada Bidang kesehatan

Pada bidang kesehatan banyak sekali penerapan IoT yang dapat membantu kinerja dari dokter maupun tenaga medis seperti adanya terobosan baru dalam pengembangan mesin dan alat medis untuk mendukung kinerja dari tenaga medis agar lebih efektif misalnya peralatan bedah operasi jarak jauh.

Atau mungkin contoh yang lebih kecil yaitu alat untuk proses pendataan detak jantung hingga mengukur kadar gula tubuh kemudian data ini tersimpan dalam penyimpanan data berskala besar serta terkonektifitas dengan perangkat lain atau yang dikenal dengan "Big Data".

2. Internet Of Things pada Bidang Pertanian

Berikutnya mungkin pada bidang pertanian ada contoh peralatan pengumpul data suhu, curah hujan, kelembaban, kecepatan angin hingga kadar tanah dan dari data tersebut akan diolah oleh mesin untuk mengatur kebutuhan pertanian yang sesuai dengan target tanam kemudian mesin akan mengatur komposisi tanah, udara hingga kelembaban pada tempat tertentu.

Mungkin di negara jepang sudah mulai mengembangkan sistem ini dengan nama "Pertanian Pintar" dimana semua informasi diambil oleh sensos dan tindakan untuk mendapatkan variabel kebutuhan yang sesuai langsung diproses oleh mesin.

3. Internet Of Things pada Bidang Bidang Energi

Kemudian penerapan IoT pada bidang energi contohnya mulai dari peminimalisiran pengontrolan polusi hingga pemborosan pasokan sumber daya misalnya menggunakan lampu jalan bersensor cahaya yang pastinya bisa mengurangi penggunaan akan energi listrik.

Untuk contoh yang sekarang sering ditemui yaitu seperti Smart TV dengan akses koneksi internet fiber dimana perangkat ini terhubung dengan internet ke beberapa perangkat lainnya.

4. Internet Of Things pada Bidang Transportasi

Bidang Transportasi secara tidak disadari juga sudah banyak menggunakan dasar konsep dari Internet Of Things seperti sekarang sudah ada mobil yang bisa berjalan sendiri tanpa dikemudikan. Semua prosedur dan program pada mobil tersebut didapatkan dari berbagai sensor dan diproses oleh sistem kemudian sistem akan mengirimkan prosedur mengemudi langsung ke perangkat mobil. Contoh nyata pun sudah ada pada sistem autopilot di pesawat dan juga seperti perkembangan navigasi kapal laut.

5. Internet Of Things pada Bidang Lingkungan umum

Contoh berikutnya penerapan konsep internet of things pada lingkungan umum misalnya untuk mencari dan mendapatkan sumber data wilayah secara valid dan cepat mencakup kondisi geografis dan kondisi alam skitar atau pengurangan lahan hijau dengan bantuan sistem big data.

Atau mungkin contoh lainnya seperti peralatan yang digunakan untuk menanggulangi dan deteksi bencana dini seperti pada daerah yang rawan banjir, rawan gempa dan di area gunung berapi.

6. Internet Of Things pada Bidang Otomatisasi Rumah

Lebih kelingkup yang lebih kecil ada pada rumah kita sendiri yang sekarang perlengkapan rumah mulai berkembang menggunakan Perangkat IoT untuk mengontrol sistem mekanis, elektrik dan elektronik, misalnya oven yang sekarang bisa dikontrol via Smartphone.

Atau mungkin kamu pernah meliha hunian yang berbentuk apartment dimana ketika masuk ke dalam rumah pada malam hari maka lampu akan otomatis menyala dan otomatis mati ketika keluar dari ruangan yang nantinya akan melaju ke perkembangan rumah pintar.

Manfaat Dari Internet Of Things ( IoT )

Setelah membahas tentang contoh internet of things mungkin manfaat dari konsep sistem ini juga perlu untuk diulas mengingat perkembangan teknologi pasti memiliki manfaat yang besar di tiap generasinya.

1. Konektifitas Menjadi Lebih Mudah

Manfaat Internet Of Things yang pertama tentunya konektifitas antar perangkat atau antar mesin juga lebih mudah dan cepat dibandingkan kalau menggunakan alat konvensional yang untuk mengontrolnya operator harus pindah ketempat yang cukup jauh.

2. Pekerjaan Lebih Efisien

Manfaat berikutnya jelas tercapainya efisiensi kerja karena konektifitas yang bagus dan ekosistem jaringan semakin besar akan semakin sedikit pula dibutuhkan aksi untuk melakukan tugas, jadi semakin sedikit aktifitas kerja tapi semakin tinggi effisiensi produksi.

3. Monitoring Kegiatan Kerja Lebih Mudah

Tujuan besar dari Internet Of Things tentu saja untuk mencapai efektivitas dalam mengontrol dan monitoring , dengan teknologi yang pintar akan memberikan pekerjaan yang lebih mudah dimana sebelumnya operator harus ekstra kerja keras maka setelah menggunakan konsep Internet Of Things maka kegiatan kerja semakin minimal ke monitoring saja.

Penutup Internet Of Things

Sebagai penutup, kita sebagai manusia tidak akan bisa menghindari perkembangan teknologi yang menggunakan konsep Internet of things karena kerja yang minimal tapi efektif menjadi tujuan semua industri.

Dengan adanya Internet Of Things setiap onjek atau perangkat mampu mengirimkan data menggunakan jaringan untuk melakukan aktivitas kerja tanpa bantuan dari manusia atau interaksi dengan perangkat komputer maka era digitalisasi, efesiensi dan efektif akan semakin terwujud.

Berikutnya tentu tidak luput dari resiko yang ada, dan yang paling bisa terbaca yaitu persaingan kerja untuk manusia akan semakin ketat dan sulit karena akan sebagian besar digantikan oleh mesin dan sensor, dan juga sampai sekarang masih belum ada hipotesa yang membahas jika semua sistem atau mesin bisa berpikir sendiri apalagi jika sudah masuk sistem AI yang bisa belajar dan berkembang dengan sendirinya.